Gelombang tsunami memang menghantam pasaran harga mobil bekas akibat munculnya mobil LCGC. Harga yang dibandrol untuk mobil baru yang semakin murah di kisaran 100 jutaan membuat mobil bekas kisaran harga 100 jutaan jadi terpukul. Akibatnya memang harga kisaran ini semakin turun.
Tentunya yang diuntungkan para pembeli mobil, memang bila dipikir-pikir akan ada banyak pertimbangan membeli mobil bekas yang bagus atau membeli mobil baru. Perbedaannya akan semakin tipis dan bisa berbeda pandangan diantara peminat mobil. Namun tidak sedikit yang masih tertarik membeli mobil bekas.
Bila kisarannya 100 jutaan, memang beberapa mobil MPV akan mengisi kisaran harga tersebut, tentunya dengan kondisi yang masih bagus. Bila ini terjadi memang akan membuat peminat mobil LCGC pikir-pikir. Ada semacam pertimbangan yang meragukan, pilih MPV bekas atau mobil mini yang baru.
Bila memang kebutuhannya akan MPV lebih besar, tentunya mobil bekas ini akan menjadi pilihan. Namun banyak pula yang gak mau ruwet dengan memiliki mobil bekas, dengan alasan kondisi mobil dan besarnya biaya perawatan mobil, maka mobil baru LCGC bisa menjadi pilihan. Memang mobil baru akan sedikit santai dengan perawatan mobil dan tidak diribetkan oleh masalah spare part mobil.
Namun keadaan akan berbeda lagi bila harga mobil MPV bekas yang masih oke turun harganya di bawah 100 jutaan. Memang beberapa kelas mobil MPV di kisaran 200 jutaan untuk baru, memiliki kisaran harga bekas antara 100-150 jutaan. Namun dengan kehadiran mobil LCGC kisaran harganya turun cepat, menjadi di bawah 100 jutaan.
Beberapa mobil MPV tersebut adalah Avanza, Xenia dengan kategori mobil yang masih mulus dan bagus mesinnya, mengalami turun harga bekasnya menjadi di bawah 100 jutaan. Demikian pula dengan MPV kisaran harga barunya di atas 200 jutaan, beberapa kategori tahunnya yang agak lama juga mengalami penurunan harga yang tajam. Dari yang sebelumnya 100-150 jutaan menjadi di bawah 100 jutaan, ambil contoh beberapa jenis kijang, Luxio, mengalami penurunan harga yang tajam akibat adanya mobl LCGC.
Memang penurunan harga ini wajar terjadi karena beralihnya peminat budjet 100 jutaan ke mobil LCGC. Akibatnya bila permintaan menurun, maka harga akan dibanting dang mengalami penurunan yang tajam. Memang ini resiko dari sebuah bisnis, perubahan harga bisa menjadi hal biasa, bila tidak ada peminat maka harga mobil pasti akan turun.
Ini membuat bursa harga mobil bekas MPV semakin sengit persaingannya. Memang bila orang disodorkan MPV atau city car, orang maish pilih MPV, peminatnya masih berjibun. Namun pasarnya yang semakin kompetitif, maka harganyapun menjadi semakin ketat. Tentunya orang akan bimbang juga bila disodorkan dengan Avanza bekas yang masih 99 persen dengan Agya yang baru, pada proporsi harga yang sama.
